1. Tidak Menimbulkan Efek Samping
Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan obat ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab itulah, dapat dipastikan bahwa obat-obatan herbal sama sekali tidak memiliki efek samping sehingga sangat aman digunakan.
Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan obat ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab itulah, dapat dipastikan bahwa obat-obatan herbal sama sekali tidak memiliki efek samping sehingga sangat aman digunakan.
2. Mudah Diproduksi
Obat herbal merupakan obat yang dihasilkan dari pengolahan sederhana beberapa bagian tumbuhan, seperti akar, umbi, buah, bunga, kulit kayu, serta bagian tumbuhan lain. Prosesnya yang terbilang sederhana membuat pengolahan obat herbal tidak membutuhkan teknologi canggih maupun modal penelitian yang besar.
Obat herbal merupakan obat yang dihasilkan dari pengolahan sederhana beberapa bagian tumbuhan, seperti akar, umbi, buah, bunga, kulit kayu, serta bagian tumbuhan lain. Prosesnya yang terbilang sederhana membuat pengolahan obat herbal tidak membutuhkan teknologi canggih maupun modal penelitian yang besar.
3. Bebas Racun
Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh dikonsumsi secara sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu, bebas racun. Dengan demikian, obat herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh racun di dalam tubuh atau detoksifikasi.
Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh dikonsumsi secara sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu, bebas racun. Dengan demikian, obat herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh racun di dalam tubuh atau detoksifikasi.
Berikut Ini Aneka Jenis Tanaman Obat-obatan Serta Khasiatnya :
1. Tanaman Obat Kunyit
Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa.
Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah Jawa.
Kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan
menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai
bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan
bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu
juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba,
pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan
kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
2. Temulawak Curcuma xanthorhiza roxb
Temulawak yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m.
Temulawak yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m.
Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya
saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di
dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman
ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning
seperti mau mati.
Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau
coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan
sedikit pahit agak pedas. temulawak sudah lama digunakan secara turun
temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare,
maag, perut kembung dan pegal-pegal.
Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah,
mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan
dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh.
3. Sambiloto Andrographis paniculata
Sambiloto adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto).
Sambiloto adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto).
Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang
merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang
rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.
Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan
terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan
parasetamol.
Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik
tertentu. Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda
adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan
sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama
Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga
dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa
aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin
dependent kinase 4).
4. Tanaman Jahe
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas
adalah seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan: Ambil jahe yang tua
sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua
gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam.
Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala
sebelah) Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh
dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus.
Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil jahe
seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air.
Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Terkilir Ramuan: Ambil
jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit
garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua
kali sehari.
5. Buah alpukat
Buah alpukat kaya vitamin A dan karoten yang baik. Demikian juga dengan mineral kalium dan rendah natrium. Dilaporkan, makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah adalah makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Menurut dr Samuel Oetoro, SpGK, ahli gizi dari Semanggi Spesialis Clinic, orang yang menderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi buah alpukat.
Buah alpukat kaya vitamin A dan karoten yang baik. Demikian juga dengan mineral kalium dan rendah natrium. Dilaporkan, makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah adalah makanan yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Menurut dr Samuel Oetoro, SpGK, ahli gizi dari Semanggi Spesialis Clinic, orang yang menderita diabetes sangat disarankan untuk mengonsumsi buah alpukat.
Buah alpukat juga bisa dimanfaatkan untuk kecantikan, misalnya saja,
mengatasi tumit pecah-pecah atau kulit kering dengan cara diblender dan
dijadikan masker. Potongan buah alpukat yang diiris tipis-tipis mirip
lempengan juga bisa digunakan untuk mengatasi mata lelah dan sembab.
Sementara itu, alpukat yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan jeruk
bisa dimanfaatkan sebagai penghitam rambut.
Caranya, alpukat yang sudah halus tadi dibalurkan pada rambut, lalu
ditutup dengan topi mandi selama satu jam. Setelah itu keramas dengan
sampo. Dengan berbagai khasiat yang dimiliki buah lezat ini, rasanya
kita perlu membiasakan diri untuk memasukkan buah ini dalam daftar menu
sehari-hari, baik itu sebagai jus, salad, maupun minuman segar.
6. Buah Jambu Biji
Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru; Pemanfaatan : 1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 buah jambu biji setengah masakCara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untukdiambil airnya.
Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru; Pemanfaatan : 1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 buah jambu biji setengah masakCara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untukdiambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore 2. Maag Bahan:
8 lembar daun jambu biji yang masih segar. Cara membuat: direbus dengan
1,5 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore. 3. Sakit
Perut (Diare dan Mencret) Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong
akar, kulit dan batangnya Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air
sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya Cara menggunakan:
diminum 2 kali sehari pagi dan sore. 4. Sakit Perut atau Diare pada
bayi yang masih menyusui Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam
secukupnya.
Cara menggunakan:dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,airnya
ditelan dan ampasnya dibuang. 5. Masuk Angin Bahan: 10 lembar daun
jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai merah, 3 mata buah asam, 1
potong gula kelapa, garam secukupnya Cara membuat: semua bahan tersebut
direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring
untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari. 6. Beser (sering kencing)
berlebihan Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok
bubuk beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).Cara membuat:
kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.Cara menggunakan:
diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
7. Kembang Kertas
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India. Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati.
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India. Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati.
Warna bunga
ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala,
merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran
warna. Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna
mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka
waktu kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini
berbunga seterusnya, kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk
lantas meletakkan pot tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.
8. Kumis kucing
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda),
remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura). Spesies kumis
kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O.thymiflorus,
O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang
ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu.
Daun kumis kucing
basah maupun kering bermanfaat digunakan sebagai bahan obat-obatan. Di
Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang
memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk
mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat
tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan
sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan
radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit
syphilis.
9. Buah Manggis
Manfaat tanaman Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirup atau sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar atau kerajinan.
Manfaat tanaman Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirup atau sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar atau kerajinan.
10. Urang Aring
Urang Aring Merupakan tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 meter dpl. Tinggi tanaman mencapai 80 cm, posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring.
Urang Aring Merupakan tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 meter dpl. Tinggi tanaman mencapai 80 cm, posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring.
Batang bulat berwarna hijau kecoklatan, berambut agak kasar warna
putih. Daun warna hijau bentuk bulat telur memanjang, ujung daun
meruncing, pinggir bergerigi halus atau hampir rata, kedua permukaan
daun berambut, terasa agak kasar. Bunga majemuk berbentuk bongkol warna
putih kecil-kecil. Buahnya memanjang, pipih, keras dan berbulu.
Khasiat untuk kesehatan
: Menghentikan perdarahan pada muntah darah, batuk darah, mimisan,
kencing darah, berak darah, perdarahan rahim, diare, kurang gizi pada
anak, keputihan, rambut memutih pada usia muda, neurasthenia.